Merauke ~ Danrem 174/ATW Brigjen TNI Wempi Ramandei, S.Sos, dampingi Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., S.H., M.Han., (Dansatgas BKO Ketahanan Pangan Kementan RI) pimpin kegiatan rapat optimalisasi lahan perluasan areal tanam padi di wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan bertempat di Ruang Rapat Kantor Gubernur Prov. Papua Selatan (Gedung Negara), Jl. Trikora, Distrik Merauke, Kab. Merauke, Jumat (14/6/2024).
Dalam penyampaian dan paparan Dansatgas BKO Ketahanan Pangan Kementan RI, Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., S.H., M.Han., mensosialisasikan langkah-langkah menuju Swasembada pangan padi dan jagung di Indonesia.
“Ancaman krisis pangan dunia dikarenakan akibat perubahan iklim yang ekstrem, sehingga bisa mengakibatkan kekeringan terhadap tanaman. Yang mana kita ketahui bahwa produksi padi dari tahun ke tahun menurun hal tersebut bisa disebabkan karena beberapa faktor seperti salah satunya karena dampak El Nino yang melanda Indonesia. Harapannya pada tahun 2029 dan seterusnya negara kita bisa menjadi negara adidaya pada bidang pertanian,” ujar Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., S.H., M.Han.
“Kita masih memiliki peluang yang besar karena pada saat ini kita masih memiliki lahan yang luas serta berada di garis Khatulistiwa sehingga bisa menjadi Entry point untuk kita. Apabila konsumsi manajemen pertanian dikelola dengan baik maka saya yakin pada tahun 2029 kita akan menjadi negara adidaya khusus dengan hasil pertanian,” tambahnya.
Pemerintah telah mengonsep untuk memberikan kebutuhan dasar swasembada pangan, dan sedang proses pembuatan komite badan pengelola pangan Indonesia, dengan tujuan kita sendiri yang akan menyiapkan dari awal sampai akhir penjualan, seperti penyiapan pupuk dan bibit, penyiapan alsintan dan sampai nanti hasilnya terjual kita sendiri yang akan kelola.
Pada saat nanti penjualan beras diharapkan hanya satu badan jadi nanti seperti Bulog dan tidak dibawah BUMN. diharapkan nanti Bulog itu yang akan menyerap seluruh berasnya petani dan harganyapun akan tetap, diharapkan nantinya tidak ada lagi tengkulak-tengkulak yang ada hanya Bulog, kemudian dari Bulog langsung menjualnya kepada Distributor. Ungkap Dansatgas
Dalam sambutannya Danrem 174/ATW menyampaikan penguatan pembangunan bidang pertanian merupakan salah satu prioritas, sistem ketahanan pangan yang digunakan sekarang oleh bangsa Indonesia bertumpu pada kekuatan TNI sebagai komponen utama serta sumber daya nasional sebagai cadangan dan sesuai Perintah bapak Ksad diturunkan kesatuan tingkat Korem, juga berdasarkan MOU antara Bapak Kasad dengan Mentri pertanian tentang upaya pendampingan dalam menyukseskan ketahanan pangan nasional.
“Mewaspadai adanya potensi penurunan produksi padi nasional, Kementerian Pertanian meluncurkan Program Optimalisasi Lahan (Oplah), Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui Pompanisasi. Tujuan program tersebut adalah memperluas areal penanaman padi untuk meningkatkan produksi padi,” lanjut Danrem.
“Optimalisasi lahan diprioritaskan pada lahan-lahan rawa, sedangkan PAT diutamakan pada lahan sawah tadah hujan. Pelaksanaan program dilakukan kerja sama antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah dan TNI AD,”.
“Program ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi melalui penanaman padi di lahan-lahan yang belum ditanami padi atau meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi dengan bantuan pompa untuk memudahkan pengairan dari sumber air terdekat ke lahan sawah,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan rapat tersebut Asisten I Sekda Bidang Pemerintahan dan kesejahteraan Rakyat Prov. Papua Selatan, Danlanud J. A. Dimara, Kasrem 174/ATW, Kasiter Kasrem 174/ATW, Dandim 1707/Merauke, Danyon 757/GV, Dandenzipur-11/MA, Wadandenpom XVII/3 Merauke, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Prov. Papua Selatan.