Suara parang membelah kelapa terdengar bersahut-sahutan di Kepulauan Mapia, Distrik Supiori Barat. Namun hari itu, ada yang berbeda. Di tengah para petani kelapa, hadir seorang prajurit TNI, Sertu Lixon Mnsen, Babinsa Koramil 1708-06/Supiori Utara, yang tanpa ragu ikut membelah dan mengupas kelapa bersama warga binaannya, Senin (22/4/2025).
Dengan semangat membangun dan membina petani Kopra didaerahnya, Babinsa dan warga bekerja bergotong-royong mengolah kelapa menjadi kopra yang merupakan komoditas unggulan yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat pesisir.
“Kami tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tapi juga ingin memberi nilai tambah dalam kehidupan warga,” ujar Sertu Lixon sembari tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.
Keterlibatan Babinsa ini mulai dari awal proses, dengan mengumpulkan kelapa, pembelahan, hingga pengeringan untuk menjadi kopra siap jual. Kehadiran TNI di ladang rakyat ini menciptakan suasana kebersamaan yang hangat, sekaligus menunjukkan komitmen nyata terhadap pemberdayaan ekonomi desa.
Menurut Sertu Lixon, langkah ini menjadi salah satu bentuk pendekatan teritorial yang humanis, di mana Babinsa tidak hanya menjalankan tugas-tugas kemiliteran, tetapi juga menyatu dalam kehidupan sosial masyarakat.
“Dengan berada langsung bersama mereka, kita bisa memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi warga. Termasuk membantu mencari jalan keluar bagi persoalan yang mereka hadapi,” imbuhnya.
Kehadiran Babinsa menjadi semangat tersendiri bagi para petani kelapa di Mapia.
“Bapak TNI bukan cuma jaga kampung, tapi juga bantu kami kerja. Hati kami senang dan tambah semangat,” ungkap salah satu warga.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara TNI dan masyarakat kembali ditunjukkan secara nyata. Di ujung negeri, di tengah panas dan garam laut, prajurit TNI hadir tak hanya dengan seragamnya, tapi juga dengan empati dan tenaga, menyatu dengan denyut kehidupan rakyat yang dibinanya.
