Intan Jaya – Tak terasa waktu terus bergilir. Para Ksatria Tengkorak yang saat ini sedang menjalankan tugas di Intan Jaya Papua terus berinovasi dan berkreasi, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat disamping menjaga Intan Jaya agar tidak lagi menjadi basis gerombolan separatis. Intan Jaya, Minggu (22/1/2023).
Di penghujung tahun 2022 lalu, yang juga menjadi penutup tahap pertama dari tiga tahapan waktu yang telah dibagi oleh Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, masyarakat Intan Jaya sangat terharu dengan tingkah para prajurit Kostrad.
Betapa tidak. Natal 2022 silam menjadi yang pertama kalinya masyarakat mendapatkan kado Natal berupa babi dan bahan makanan lainnya, yang sangat diperlukan dalam tradisi Bakar Batu.
Di awal tahun 2023, Raja Aibon Kogila bukannya mengendorkan ikat pinggang, tapi justru semakin _ngegass_. Apalagi pada tanggal 6 Maret 2023, merupakan peringatan HUT ke-62 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Oleh karena itu, Raja Aibon Kogila dan pasukannya semakin merajalela, menggiatkan program-program Teritorial, yang semuanya dilakukan dalam rangkaian peringatan HUT Kostrad tersebut.
Setelah di awal bulan Januari Raja Aibon bersama para Ksatria menghabiskan cukup banyak biaya dalam program Borong Hasil Bumi di Pos Koper, kali ini Lettu Inf Wira Wijaya alias Komandan Wira menajamkan taringnya. Wira seolah-olah enggak mau kalah. Hal ini berkaitan dengan perintah Raja Aibon kepada para Danpos agar mulai Januari hingga penghujung Maret, pelayanan kepada masyarakat dipergencar.
Meskipun peringatan HUT Kostrad dilaksanakan pada Minggu pertama Maret 2023, namun semua rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Kostrad di Intan Jaya dilaksanakan hingga akhir Maret.
“Maret 2023 itu sebentar lagi. Kita akan kejar-kejaran dengan waktu. Personel di Pos juga tidak akan sebanyak sebelumnya, karena banyak yang kita tugaskan khusus. Semua harus berjalan, tidak ada kegiatan yang dikurangi atau dikorbankan. Rencana yang sudah dibuat, dimatangkan. Saya minta tepati waktu dan selalu disiplin. Ada kendala, segera lapor. Saya yakin semua bisa, yang penting semua bekerja dan saling berkomunikasi,” ucap Raja Aibon saat memimpin rapat Perwira seminggu yang lalu.
Komandan Wira ternyata tidak mau kalah start. Program ‘ARUPADATU berbagi Kostrad Melayani’ yang pada bulan Desember relatif sepi dibanding bulan sebelumnya, digiatkan kembali.
Pos Japugau Janambani (J2) rutin melaksanakan pelayanan setiap hari Selasa dan Jum’at sore. Bukannya ada biaya khusus, Komandan Wira dan prajuritnya telah sepakat menyisihkan biaya makan pribadi mereka untuk masyarakat.
“Pokoknya kita gass Komandan. Desember sepi karena memang mereka sibuk perayaan Natal. Ditambah lagi, mereka baru menerima pembagian dana desa. Tapi, ini sekarang sudah mulai ramai lagi. Fasilitas bermain juga ramai. Kita evaluasi terus Komandan. Semua sesuai petunjuk Komandan. Kan Komandan sering mengulangi kalimat-kalimat Bapak Kasad. Dimanapun berada, kita harus berdampak, harus melayani masyarakat, harus membantu kesejahteraan masyarakat. Itu saja patokannya Komandan. Rejeki kan sudah ada yang atur. Buktinya, kami di Pos juga enggak pernah kekurangan,” lapor Komandan Wira kepada Raja Aibon di Pos Mamba.
Sudah tidak ada canggung lagi masyarakat melintas di depan Pos J2. Masyarakat sudah mengenal dan memahami bagaimana pasukan Tengkorak, pasukan yang menurut mereka adalah ‘Tentara Utusan Tuhan’.
Pasukan yang tidak pernah mengatakan ‘tidak ada’ atau ‘tidak bisa’ setiap kali masyarakat meminta bantuan atau pertolongan. Bahkan, pelayanan kesehatan dibuka setiap saat, sehingga siapapun dan kapanpun perlu, Pak Mantri di Pos J2 selalu siap melayani.
Bukan hanya program berbagi di tempat yang terus di jalankan oleh Komandan Wira bersama pasukannya. Setiap pertengahan bulan, para Ksatria Tengkorak dari Pos J2 melaksanakan ‘Patroli Special’ ke Honai-Honai yang berada lingkungan Posnya. Setiap bulannya, Komandan Wira menargetkan minimal 30 keluarga yang menerima bantuan Sembako saat pelaksanaan ‘Patroli Special’. Pada tiga bulan sebelumnya, Komandan Wira bersama Serda Hartanto yang turun langsung berpatroli.
Namun di Januari ini, Komandan Wira mengutus Sersan Agus, Dantim 2 Rajawali dan Sersan Andre, Dantim 3 Rajawali sebagai Komandan Tim ‘Patroli Special’.
“Ini ada rejeki dari kami. Dari 305, anak-anak Raja Aibon Kogila. Pos J2 yang di depan,” begitulah ucapan para Ksatria saat menyerahkan berkat seadanya.
Betapa senang masyarakat menerima bingkisan dari para prajurit Kostrad. Apalagi sudah menjadi rahasia umum, jika harga Sembako, terutama beras dan minyak di Intan Jaya cukup mahal. Hal ini karena barang-barang kebutuhan masyarakat selain sayur, didatangkan dari Timika atau Nabire.
Semua harus melalui jalur udara, dengan biaya penerbangan per kilogram setiap barangnya berkisar antara Rp 17.000 – Rp 18.000. Alhasil, bisa dihitung sendiri, berapa harga beras per kilogramnya di Intan Jaya.
Sampai dengan akhir Maret, masih banyak program pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang akan dijalankan oleh para Ksatria Tengkorak. Semuanya dilakukan dalam rangka rangkaian peringatan HUT Kostrad.
“Semoga semuanya dapat berjalan lancar sesuai rencana. Apalagi Bapak Pangkostrad sangat mendukung, bahkan memberikan atensi dan support yang maksimal untuk program-program yang kita jalankan. Kalian sudah mendengar sendiri saat Beliau telefon beberapa hari lalu. Karena itu, jangan sampai mengecewakan.
“Ingat, orang yang benci masih mungkin akan datang lagi. Namun, jangan harap orang kecewa akan kembali. Karena itu, mari kita bekerja secara tulus dan ikhlas. Rejeki sudah ada yang atur dan rejeki itu bukan hanya sekedar materi,” ucap Raja Aibon Kogila saat menutup rapat Perwira di Pos Mamba.
Otentifikasi : Pendam XVII/Cenderawasih.