Nduga, Papua ~ Prajurit TNI Satgas Yonif RK 114/ SM bersama masyarakat Pegunungan Tengah, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga menggelar kerja bakti perbaikan jalan Trans Wamena-Nduga Pasca tanah longsor dan banjir bandang, Rabu (26/01/2022).
Meningkatnya intensitas curah hujan di wilayah Nduga Utara mengakibatkan terjadi bencana tanah longsor di dua titik. Lokasi pertama berada di Kampung Digilmo mengakibatkan perkebunan warga dan bendungan penampungan air sebagai sumber air warga Kampung Digilmo dan Pos Mbua Satgas Yonif RK 114/Satria Musara tertimbun material longsor berupa bebatuan dan lumpur. Lokasi kedua berada di kampung Arugia Distrik Mbua yang mengakibatkan Jalan Trans Wamena-Nduga terputus dan amblas sepanjang ± 20 meter akibat terjangan material longsor berupa bebatuan dan meluapnya air sungai dari gunung.
Demikian disampaikan Dansatgas Yonif RK 114/ SM Letkol Inf Putra Negara, S.H., M.Han., dalam keterangannya.
Akibat kejadian tersebut, angkutan umum melalui darat yang melayani mobilitas masyarakat Nduga khususnya Distrik Mbua dan Distrik Dal dari dan menuju Wamena serta kebutuhan logistik masyarakat dan Satgas TNI Pos Mbua, Pos Grimbun dan Pos Dal dari Wamena terhenti.
Dansatgas Yonif RK 114/ SM Letkol Inf Putra Negara, S.H., M.Han., menjelaskan setelah menerima laporan dari masyarakat pada pukul 07.00 WIT langsung memerintahkan Letda Inf Rahman Nur Sembiring selaku Perwira Teritorial (Pater) Satgas untuk melaksanakan koordinasi dengan para tokoh adat dan mengerahkan personel Pos Mbua terjun ke lokasi bendungan air untuk melakukan pengecekan dan dilanjutkan melaksanakan pembersihan material longsor.
“Setelah melaksanakan koordinasi dengan para tokoh adat Distrik Mbua, guna mempercepat normalisasi mobilitas angkutan dan penanganan pasca longsor, Personel Satgas Pos Mbua yang dipimpin oleh Pater Satgas Letda Inf Rahman Nur Sembiring bersama dengan warga masyarakat melaksanakan kegiatan kerja bakti gotong-royong memperbaiki kondisi jalan Trans Wamena-Nduga yang amblas,” kata Dansatgas.
“Sampai sore hari ini sudah berjalan empat hari, dari Personel Satgas Pos Mbua membantu baik tenaga maupun materi, tentu saja dengan kehadiran personel Satgas Pos Mbua di lokasi sangat berarti bagi warga yang membuat mereka semakin semangat dalam gotong royong membantu menangani perbaikan jalan dan pembersihan material sisa longsoran,” tambah Dansatgas.
Dansatgas lebih lanjut menjelaskan kerja bakti yang dilakukan dan dimotori tersebut merupakan wujud nyata bentuk kepedulian Satgas Yonif RK 114/ SM terhadap lingkungan, bidang sosial dan untuk kelangsungan aktivitas masyarakat serta cepat tanggap dalam menangani bencana guna mengatasi kesulitan masyarakat.
“Kerja bakti bersama-sama masyarakat Distrik Mbua tersebut merupakan salah satu wujud nyata tradisi gotong royong dari masyarakat secara turun temurun, dan mendapat dukungan dari TNI Pos Mbua merupakan bukti bahwa komunikasi dan hubungan harmonis dengan warga terjalin dengan baik,” jelas Dansatgas.
Selanjutnya Bapak Utlock Umbere selaku tokoh adat dan Pendeta Gereja Bahtera Distrik Mbua mengungkapkan bahwa masyarakat dan TNI menyatu bersama-sama mengadakan kerja bakti.
“Kebersamaan ini berdampak baik, pekerjaan cepat terselesaikan dalam memperbaiki jalan trans Wamena,” ungkap Bapak Utlock Umbere.
Sementara itu, bapak Petrus Tabuni Gembala Jemaat Gereja Opmo didampingi bapak Yohanes Kasumbre tokoh adat Kampung Digilmo dan warga masyarakat yang telah melaksanakan kerja bakti menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi dan kerja sama TNI Pos Mbua dalam membantu meringankan kesulitan masyarakat Mbua.
“Bapak mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada Komandan dan anak-anak Pos TNI Mbua, sudah membantu baik tenaga maupun materi untuk perbaikan jalan ini, Puji Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua,” tutur bapak Petrus.
Lanjut bapak Petrus Tabuni, menghimbau kepada warga masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati mengingat saat ini musim penghujan.
“Puji Tuhan tidak ada korban jiwa, longsor di tempat tidak ada honai dan rumah, saya harap warga waspada,” jelasnya.
Otentifikasi : Pendam XVII/Cenderawasih.