Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 715/Motuliato terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung kemajuan pendidikan di Papua melalui program unggulan “PELITA PACE” (Pendidikan Literasi Papua Cerdas) di Kampung Tinolok, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Senin (20/01/2025).
Program ini bertujuan memberantas buta huruf dengan memberikan pengajaran dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung kepada anak-anak di Kampung Tinolok.
Dansatgas Yonif 715/Motuliato Letkol Inf Dwi Hertanto, S.Sos mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan teritorial Satgas Yonif 715/Mtl yang bertugas di Papua. Ia menekankan pentingnya program “PELITA PACE” dalam upaya mencerdaskan generasi muda Papua, terutama di daerah-daerah terpencil yang minim tenaga pengajar.
“Program ini merupakan inisiatif kami untuk membantu anak-anak di wilayah Papua mendapatkan akses pendidikan. Dengan pendidikan literasi dasar, kami berharap mereka dapat lebih siap menghadapi masa depan yang lebih baik. Selain mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, program ini juga menjadi bagian dari percepatan pembangunan manusia di wilayah Papua,” ujar Letkol Inf Dwi Hertanto.
Kegiatan mengajar yang dilaksanakan oleh anggota Pos Tinolok ini dipimpin oleh Sersan Kepala Yusuf. Dalam sesi pembelajaran, anak-anak diajarkan pengetahuan dasar seperti mengenal huruf, membaca, dan berhitung. Dengan pendekatan yang sederhana dan menyenangkan, para prajurit mengajar anak-anak agar dapat memahami pelajaran dengan mudah.
Antusiasme anak-anak Kampung Tinolok terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Salah satu anak yang ikut pembelajaran, Arnol Enumbi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para prajurit Satgas Yonif 715/Mtl.
“Terima kasih Komandan Yonif 715/Motuliato atas bantuan belajar pengetahuan dasar menulis dan membaca. Tuhan memberkati,” ucap Arnol dengan penuh semangat.
Kegiatan PELITA PACE tidak hanya membantu meningkatkan kemampuan literasi anak-anak, tetapi juga mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat setempat. Program ini hadir sebagai bentuk pelayanan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di wilayah yang minim akses terhadap fasilitas pendidikan.