Momen suci perayaan Jumat Agung di wilayah rawan seperti Puncak Jaya tak menyurutkan semangat umat Kristiani untuk beribadah. Di balik khidmatnya suasana di Gereja Kristen Injili (GKI) Puncak Jaya, tampak sinergi kuat antara TNI dan Polri dalam memastikan keamanan dan kenyamanan jemaat, Jumat (18/04/2025).
Personel Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 715/Mtl yang beragama Kristen turut merayakan ibadah Jumat Agung dengan penuh kekhusyukan. Sementara itu, personel lainnya yang tidak sedang beribadah turut dilibatkan dalam pengamanan gereja bersama Brimob Polda Sulut, sebagai wujud nyata toleransi antarumat beragama di tengah tugas negara.
Dansatgas Yonif 715/Mtl Letkol Inf Prawito menjelaskan bahwa ibadah adalah hak setiap individu yang harus dijaga. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pengabdian kepada negara dan pengabdian kepada Tuhan.
“Di manapun kita bertugas, ibadah harus tetap diutamakan. Kami ingin memastikan bahwa setiap personel kami tetap bisa menjalankan keyakinannya dengan damai. Dan untuk itu, yang lainnya ikut mengamankan, karena inilah esensi dari Pancasila, sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa,” ungkap Letkol Prawito.
Langkah ini bukan hanya sekadar strategi keamanan, tapi juga contoh toleransi yang hidup dan nyata di wilayah yang selama ini dikenal penuh tantangan. Ibadah berjalan lancar, jemaat pun merasa aman dan terharu atas kehadiran aparat keamanan yang berjaga dengan ramah dan sigap.
“Kami merasa sangat tenang. Terima kasih TNI-Polri yang telah menjaga kami dengan tulus. Ini bukti bahwa Papua adalah rumah damai bagi semua umat,” ungkap salah satu jemaat.
Sinergi TNI-Polri dalam perayaan keagamaan ini memperlihatkan bahwa keamanan bukan hanya tentang menjaga wilayah, tetapi juga menjaga harmoni sosial dan nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat.