Jayapura ~ Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari teras batang rumbia atau pohon sagu yang diproses selama kurang lebih 10 hari lamanya hingga menjadi olahan tepung supaya bisa dikonsumsi.
Proses pembuatan sagu yang cukup memakan banyak waktu dan tenaga seperti yang dilakukan oleh Bapak Charles Wepafoa (Ondoafi) dan masyarakat menggugah semangat personil Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 122/TS untuk membantu proses pembuatan sagu guna untuk meringankan beban masyarakat di Kampung Mosso, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Papua, Kamis (19/10/2023).
Danpos Muaratami Letda Inf Tamrin Lubis mengatakan bahwa dengan mengandalkan kapak dan juga parang, Bapak Charles Wepafoa bersama personil Pos Mosso memulai pembuatan sagu dengan menebang pohon sagu yang sudah cukup untuk bisa diambil teras batangnya.
“Biasanya sagu diolah menjadi papeda, jenis makanan seperti bubur dengan tekstur yang kental. Sagu memiliki nilai gizi yang tinggi dengan mengandung karbohidrat. Masyarakat di perbatasan Papua-PNG menjadikan sagu sebagai makanan pokok mereka,” ujar Danpos.
Sementara itu, Bapak Charles Wepafoa menjelaskan bahwa proses pengambilan teras batang sagu yang cukup memakan banyak tenaga membuat mereka beberapa kali beristirahat sejenak untuk melanjutkan ke proses selanjutnya. Teras batang sagu yang sudah diambil dari pohon sagu tersebut kemudian dibawa ketempat pemerasan untuk memisahkan antara serat batang sagu dengan sari sagu yang nantinya menjadi tepung.
“Sari sagu dari endapan proses penyaringan tersebut memakan waktu hingga 10 hari lamanya untuk selanjutnya bisa dikeringkan untuk dijadikan olahan tepung,” bebernya.
“Terimakasih kepada bapak TNI yang sudah memberikan bantuan kepada kami yang biasanya lebih lama dikerjakan dan sekarang sudah lebih cepat dari sebelumnya,” tutupnya.
Otentifikasi : Pendam XVII/Cenderawasih
